PERSIAPAN REOPENING ECONOMYUMKM Siapkan Skema AdaptasiBisnis, JAKARTA — Pelaku usaha mikro, kecil, dan me-nengah (UMKM) dinilai perlu segera mengubah strategi bisnis agar dapat segera bangkit dan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat pada era kenormalan baru.

Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Bappenas Ahmad Dading Gunadi menga-kui hampir seluruh UMKM di Indonesia mengalami penurun-an penjualan selama pandemi Covid-19. Hal ini tecermin dari hasil survei Asosiasi Business Development Sevices Indonesia.

Dari total 6.000 UMKM yang disurvei, 26,6% di antaranya mengalami penurunan akti-vitas bisnis hingga lebih dari 60% selama pandemi. Adapun, UMKM yang tidak dapat ber-bisnis sama sekali mencapai 36,7% dari total responden.

“[Data] ini sebenarnya juga [menjelaskan UMKM] masih memiliki peluang untuk pulih. Meskipun indeks konsumen menurun, tetapi masih di atas 1% sehingga masih ada pelu-ang untuk tetap melihat pasar yang sangat segmented,” jelas Ahmad Dading, Rabu (3/6).

Untuk itu, dia menyaran-kan agar UMKM harus siap melakukan perubahan model bisnis yang lebih mengarah pada penjualan langsung ke konsumen, seperti melalui sis-tem delivery order. “Jadi pelaku UMKM harus melihat kebutuh-an 
pasar yang meningkat di barang pokok, misalnya dengan menjual makanan beku atau kering melalui delivery order.”

Dading menambahkan hasil survei juga mencatat UMKM mengalami masalah pada ke-tersediaan bahan baku dan pembayaran kredit. Dengan demikian, salah satu langkah pemerintah untuk mengaksele-rasi pemulihan UMKM adalah melalaui pemanfaaan teknologi untuk pemasaran, distribusi, dan modifi kasi produk.


Dihubungi terpisah, Ketua Bidang Humas dan Kelemba-gaan Asosiasi Pendanaan Fin-tech Indonesia Tumbur Pardede mengatakan era kenormalan baru akan mengerek kebutuhan pendanaan untuk UMKM.

“Sehingga, platform tekfin peer to peer lending diprediksi menjadi opsi populer untuk mendukung kebutuhan per-modalan UMKM pada era new normal,” sebutnya.

Dia pun mengestimasikan terjadinya lonjakan peminjam ke platform tekfi n. Untuk me-mitigasi risiko penyalahgunaan, perusahaan-perusahaan tekfi n pun akan memperketat pen-dataan rekam jejak peminjam. “Ini jadi salah satu langkah mitigasi risiko kami,” jelasnya.

Menurut data OJK per 30 Ap-ril 2020, total pinjaman usaha secara nasional tercatat naik Rp106,06 triliun (186,54%) secara tahunan.
PONSEL BARU DI TENGAH PANDEMI Pejalan kaki berjalan di dekat iklan produk ponsel pintar di Jakarta, Rabu (3/6). Di tengah turunnya penjualan ponsel akibat wabah yang disebabkan oleh virus Covid-19, sejumlah produsen gencar memperke-nalkan ponsel baru, di antaranya Samsung, Oppo, dan Infinix yang baru saja merilis ponsel kelas menengah.
READ MORE LIKE THIS