ALAT PELINDUNG DIRIProdusen APD Lirik EksporBisnis, JAKARTA—Produsen alat pelindung diri mulai berancang-ancang untuk meng ekspor produknya segera setelah memastikan kebu-tuhan domestik terpenuhi.

PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) menyatakan sedang menyiapkan produksi alat perlindungan diri (APD) untuk keperluan ekspor ke beberapa negara di Amerika Serikat dan Eropa.

Direktur Utama Sritex Iwan S. Lukminto mengatakan pihaknya telah melihat potensi ekspor APD ke Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, dan Jerman. Namun demikian, lanjutnya, Sritex akan tetap mendahulukan kebutuhan APD nasional.

“Kami bisa ekspor [APD] 25% [dari produksi], tapi [kebu tuhan] lokal [tetap] prio-ritas. Saat ini masih 100% [di serap pasar] domestik],” ka tanya kepada Bisnis, Senin (1/6).

Iwan berujar saat ini pi hak -nya masih terus meng awasi pemberlakuan protokol pe-ngun cian di negara tujuan ekspor.

Iwan mengutarakan pihak-nya dapat memproduksi hing ga 500.000 unit APD per bulan.

Senada, PT Pan Brothers Tbk. menyatakan pihaknya se dang menyiapkan berbagai ser tifi kasi standarisasi un tuk seluruh produk APD perse-roan.
Vice Chief Executive Offi cer Pan BrothersAnne Patricia Sutanto menyatakan seluruh APD Pan Brothers telah memiliki sertifikat ANSI/AAMI PB70 level 1-3.

Anne melanjutkan pihaknya juga sedang mencoba untuk mendapatkan sertifi kasi CE Mark untuk seluruh APD alokasi ekspor perseroan.

Menurutnya, seritifi kasi CE Mark membuat APD perseroan dapat lebih diterima di pasar global.

Sampai saat ini, ujar Anne, beberapa negara asal Amerika dan Eropa sudah berminta untuk melakukan pemesanan. Namun demikian, Anne berujar peluang ekspor tersebut tergantung dari kurva penanganan Covid-19 di dalam negeri.

Anne mendata pihaknya dapat memproduksi 3-5 juta unit APD dalam bentuk jubah, sedangkan dalam bentuk masker mencapai 30 juta unit per bulan. Adapun, alokasi maksimal ekspor masker hanya akan mencapai sekitar 50% dari total produksi APD perseroan.

Kementerian Perindustrian mendata saat ini industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional memiliki kapasitas produksi APD hingga sebanyak 54 juta unit per bulan. Adapun, kebutuhan di dalam negeri hanya sekitar 10 juta unit per bulan. (Andi M.Arief)
INDUSTRI OTOMOTIF MELEMAH Deretan mobil diparkir di salah satu perusahaan persewaan di Jakarta, Senin (1/6). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan industri otomotif mengalami pelemahan sejak pandem Covid-19. Tercatat sepanjang Januari-April, penjualan wholesale dan ritel mencapai 244.762 unit dan 243.634 unit, turun sebesar 27,9% dan 28,7%.
READ MORE LIKE THIS