PEMULIHAN EKONOMI
Bali Fokus Ekspor HortikulturaBisnis, DENPASAR — Provinsi Bali menggenjot ekspor komoditas hortikul-tura seperti manggis, jeruk, salak, dan durian untuk memulihkan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Gubernur Bali I Wayan Koster me-ngatakan bahwa sektor hortikultura merupakan sektor andalan Bali setelah pariwisata sehingga harus lebih diber-dayakan dan mampu untuk menembus pasar luar negeri.

“Contohnya saja buah manggis Bali yang menjadi favorit di China, ini pasar yang sangat bagus untuk petani kita,” ujar Koster di Denpasar, Selasa (2/6).

Dia menambahkan, produksi mang-gis di Bali mencapai 4.000 ton—5.000 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi manggis di China mencapai 9.000 ton per tahun. Dengan begitu sa-ngat mungkin manggis Bali diekspor meskipun saat ini masih terkendala dalam pengiriman produk akibat be-lum adanya penerbangan.

Selain untuk ekspor, buah naga, pisang, dan salak Bali juga mulai mendapatkan pasar di dalam negeri. Di sisi lain, industri kreatif juga sedang digalakan, seperti pembuatan  
patung, dan kerajinan emas maupun perak.

Menurut Koster, upaya ini dilaku-kan agar Bali tidak lagi bergantung sepenuhnya pada sektor pariwisata. Sektor lainnya diharapkan memper-kuat ekonomi seperti melalui pasar ekspor, apalagi produk dari Bali sangat diminati masyarakat internasional.


Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bali I Wayan Mardiana mengatakan Pemprov Bali membe-rikan stimulus kepada 758 kopera-si binaan pemda untuk menunjang kelangsungan usaha koperasi akibat pendemi Covid-19.

“Stimulus ini sesuai dengan Keputus-an Gubenur mengenai penyelamatan usaha di tengah Covid-19,” katanya.

Jumlah koperasi binaan provinsi yang mendapat bantuan sebanyak 93, dan koperasi binaan kabupaten/kota sebanyak 665, sementara yang lainnya masih menunggu proses kelengkapan administrasi.

Nominal bantuan stimulus usaha untuk binaan provinsi senilai Rp30 juta dan binaan kabupaten/kota Rp10 juta.

READ MORE LIKE THIS